MAKANAN EXTREEM DAN MENYERAMKAN DI TEMANGGUNG

Posted by Unknown 0 komentar

Sebentar lagi bulan Ramadhan tiba, teman-teman terutama ibu-ibu pasti sudah mempersiapkan menu apa yang pas buat berbuka puasa, dan telah memilih kue dan camilan untuk melengkapinya, bagi teman-teman yang suka dengan makanan extreem tidak salahnya mencoba makanan khas dari Kota Temanggung ini, jangan dilihat dari namanya tapi lihatlah dari rasanya, pasti tidak kalah dengan makanan yang di restoran-restoran besar, atau dengan makananan luar negeri seperti pizza atau burger disapu habis kalau soal rasa dibanding makanan khas Temanggung ini, pokoknya kalau anda belum mencoba pasti bakal nyesel tujuh turunan.

Ini dia makanan extreem dari Kota Temanggung :

Ketan Gudig (ketan penuh koreng)

Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kacang gelandang. Bentuk dan warnanya yang tidak putih mulus dan bertotol-totol hitam mengingatkan kulit yang kena penyakit gudig.



Dulu sewaktu saya kecil, makanan ini termasuk salah satu jenis jajanan utama yang dihidangkan dalam setiap acara hajatan. Sayang saat ini makanan ini sudah susah dicari lagi. Sekarang jarang orang menanam kacam gelandang, disamping itu membuatnya cukup cukup memakan waktu dan tenaga.


Ndas Borok (kepala borokan) atau Sikil Krowak (kaki luka menganga)

Makanan ini terbuat dari parutan singkong dan kelapa yang atasnya diberi gula jawa kemudian dikukus. Tampilannya memang mirip kepala borokan, tetapi rasanya dijamin gurih dan manis. Waktu saya kecil makanan ini cukup popular. Di setiap warung jajanan yang ada di sekitar sekolah dasar, Ndas Borok termasuk makanan favorit yang disukai anak-anak. Makanan ini juga cocok untuk hantaran bapak-bapak yang bekerja di sawah.


Bol Jaran (anus kuda)

Makanan ini juga cukup populer di tempat lain, yaitu Corobikang. Tetapi orang Temanggung lebih suka menyebutnya dengan Bol Jaran, mungkin karena bentuknya yang mirip dengan anus kuda. Orang Temanggung nampaknya sangat suka menghubung-hubungkan makanan dengan berbagai hewan peliharaan yang ada di sekitarnya.

Tai Kucing (kotoran kucing)

Jangan pernah membayangkan makanan ini dari segi namanya. Kalau melakukan itu, mungkin kita akan langsung merasa jijik bahkan muntah.

Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang digoreng kemudian dilumuri gula halus. Bentuknya, maaf-maaf, memang seperti tahi kucing. Tetapi ketika dicoba rasanya dijamin yummy…

Balung Kuwuk (tulang kuwuk, sejenis kucing hutan)

Makanan ini adalah nama lain dari keripik singkong seperti yang saat ini banyak beredar di pasaran. Dulu sewaktu saya kecil, para tetangga saya membuat Balung Kuwuk dengan cara yang sangat sederhana, sehingga hasilnya tidak sebagus dan sehalus seperti yang ada di pasaran sekarang ini. Waktu itu Balung Kuwuk yang enak biasanya yang dibuat di daerah Magelang.

Emping Kecis (emping palsu)

Dulu, di kampung saya emping termasuk salah satu jenis makanan yang harganya lumayan mahal. Saat lebaran, makanan ini hanya ada di toples rumah orang-orang kaya saja.

Salah satu cara untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat waktu itu antara lain bisa dilihat dari hidangan yang disajikan pada saat hari raya lebaran.

Mereka yang tidak punya banyak uang, tetapi ingin tampil bergaya kemudian membuat emping dari bahan baku singkong, bukan melinjo seperti biasanya.

Bajingan

Cara membuat makanan ini cukup sederhana, yaitu singkong dipotong kecil-kecil kemudian direbus dengan gula merah dan santan. Asal-muasal kenapa makanan ini disebut Bajingan saya sendiri kurang mengetahuinya.

Ndog Gludug (telur petir)
Cara membuat makanan ini dengan singkong dikukus kemudian dihaluskan dan dicampur parutan kelapa, gula pasir dan diberi vanili, setelah itu dibentuk bulat-bulat lalu digoreng.

Untuk Cacing (rumah cacing)

Ini bukan rumah cacing beneran yang dijadikan makanan. Akan tetapi makanan ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula dan bahan lainnya dan dibuat seperti layaknya rumah cacing, rasanya manis dan gurih.

Ento cothot (ento yang keluar sampai isi-isinya/mechotot)

Kalian pasti tidak bisa membayangkan bagaimana makanan yang sudah mecotot atau rusak njobo njero disajikan. Ento Cotot adalah makanan yang terbuat dari singkong dan dibagian dalamnya diberi gula, lalu digoreng. Rasanya enak sekali, ngomong-ngomong ini adalah makanan kesukaan nenek saya.

Moto Kebo (Mata Kerbau)

Entah kenapa makanan ini diberi nama moto kebo, mungkin dari wujudnya yang bundar dan warnanya merah makanya makanan ini dijuluki moto kebo. Moto kebo adalah makanan yang cukup tenar di kota Temanggung, bahkan makanan ini sudah seperti makanan wajib ketika diadakan resepsi pernikahan atau acara-acara lainnya. Makanan ini terbuat dari tepung ketan dan diberi kacang dicampur gula di dalamnya. pokoknya ajib dan dijamin bikin ketagihan.

Cethil (pelit)

Makanan yang satu ini terbuat dari tepung tapioka yang diberi gula dan parutan kelapa, rasanya juga dijamin enak.

Tahu cokol (Tahu yang dijejali)

Makanan ini mudah sekali ditemukan di Temanggung, makanan yang berbahan dasar tahu dan diberi sayur di dalamnya cukup memanjakan lidah anda.

Rondo Royal (Janda yang suka menghambur-hamburkan uang)

Makanan yang cukup simple dengan bahan dasar tape yang digoreng dengan tepung yang membalutnya

Buat teman-teman yang sekiranya lewat Temanggung, atau mungkin sengaja singgah ke kota Temanggung jangan sampai ketinggalan untuk menikmati makanan extreem di Temanggung ini. Di tempat lain tidak ada lho, jadi jangan disia-siakan. ^_^

PESONA ALAM DESA TLOGOPUCANG

Keranjang Tembakau Temanggung Harga Paling Murah

Artikel Terkait
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MAKANAN EXTREEM DAN MENYERAMKAN DI TEMANGGUNG
Ditulis oleh Unknown
Tolong di share ke teman-teman ya,, artikel rating 5 dari 5.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tani-temanggung.blogspot.com/2014/06/makanan-extreem-dan-menyeramkan-di.html. Terima kasih sudah singgah dan membaca artikel ini.

0 komentar:

Post a Comment

Template by Cara Membuat Email | Copyright of DINAMIKA HIDUP.